Rabu, 28 November 2018

Masjid Shah


Masjid Shah dikenal pula sebagai masjid Imam (setelah revolusi Islami tahun 1979 di Iran) dan Masjid Jameh Abbasi yang merupakan sebuah masjid di Isfahan, Iran, berlokasi di sisi selatan Taman Naghsh-i Jahan. Masjid ini dibangun pada periode Safavi, dibawah perintah  Shah Abas Dari Persia.
Masjid ini merupakan contoh sempurna dari artistektur islami  Iran, dan dipandang sebagai mahakarya Artistektur Rusia  Masjid Shah merupakan mahakarya abadi dari arsitektur di Iran. Masjid ini terdaftar, bersama dengan Taman Naghsh-i Jahan, sebagai Situs Warisan UNESCO Pembangunannya dimulai pada tahun 1611, keindahan masjid ini terutama dikarenakan oleh ubin mozaik dengan tujuh warna dan tulisan-tulisan kaligrafinya.   Masjid  ini merupakan salah satu warisan yang ditampilkan dalam Around the World in 80 Treasures  ditampilkan oleh sejarawan arsitektur Dan Cruck


Pada tahun 1598, ketika Sahah Abbas  memutuskan untuk memindahkan ibukota kerajaan Persia dalam masa pemerintahannya dari barat laut kota Qazvin  ke pusat kota di Isfahan, ia memulai sesuatu yang akan menjadi upaya terbesar dalam sejarah Persia; pembuatan ulang atas kota kuno. Dengan memilih pusat kota di Isfahan, yang menjadi subur karena Sungai Jayandeh  ("sungai pemberi-kehidupan"), terbentang layaknya mata air di dataran tandus yang luas, ia memastikan ibukota terlindungi bila terjadi serangan baik dari Ottoman dan Uzbek, dan pada waktu yang bersamaan mendapatkan tambahan kuasa atas Teluk Persia yang belakangan menjadi wilayah perdagangan penting untuk Belanda dan Britania Perusahaan- Perusahaan India Timur.  
Kepala arsitek untuk tugas kolosal akan perencanaan tempat pemukiman adalah Syakh Bahai  (Baha' ad-Din al-`Amili), yang memusatkan program pada dua tugas utama dari rencana utama Shah Abbas: jalan Chahar Bagh , diapit dikedua sisi oleh institusi-institusi terkemuka, seperti pemukiman semua pejabat-pejabat asing, dan Taman Naqsh-e Jahan ("Panutan Dunia"). Sebelum Shah menjadi penguasa, struktur kekuatan Persia mengalami desentralisasi, yang mana institusi berbeda berupaya mendapatkan kekuasaan, termasuk didalamnya militer (Qizibalsh) dan gubernur-gubernur dari berbagai provinsi ; guna membentuk kerajaan. Shah Abbas ingin merombak struktur politik yang demikian, dan pembuatan ulang Isfahan, sebagai ibukota Agung Persia, merupakan langkah penting dalam pemusatan kekuatan.  Dengan demikian, Shah Abbas akan mengumpulkan tiga komponen kekuatan utama di Persia dalam wilayah kekuasaannya; kekuatan agamawi, disimbolkan oleh Masjid Shah, kekuatan perdagangan, disimbolkan dengan Pasar Kerajaan  dan tentunya, kekuasaan akan Shah sendiri, bertempat tinggal di Istana Ali Qapu.  

Minggu, 18 November 2018

Masjid Samarkand


Samarkand  merupakan nama kota di Uzbekistan. Letaknya di bagian tengah. Tepatnya di Provinsi Samarqand Uzbekistan. Pada tahun 2005 , kota ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 412.300 jiwa. Kota ini merupakan kota terbesar ketiga di Uzbekistan.

Samarkand adalah kota yang sangat tua, yang didirikan hampir 3 ribu tahun. Alexander Agung menaklukkan kota itu pada tahun 329 SM. Yunani menyebutnya "Marakanda". Pada saat itu, dan juga kemudian Samarkand adalah sebuah kota penting di Jalur Sutera dari Cina ke barat.



Pada periode awal Islam dari abad ke-7 kota ini berkembang pesat sampai perusakan oleh Genghis Khan pada tahun 1220. Pada abad ke-14 Timur Leng  menjadikan Samarkand sebagai ibukota kerajaan yang besar.

Pada tahun 1868,    Samarkand  menjadi bagian dari kekaisaran Rusia, dan dari 1925 sampai tahun 1930 kota ini adalah ibu kota Republik Sosialis Uzbekistan.